BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ketika fase Pengendalian
Manajemen masuk pada rana teknis pelaksanaan, maka menjadi penting kemudian
untuk memahami dinamika dalam penganggaran. Penyusunan anggaran merupakan
faktor penting yang harus dibahas secara matang dan penerapannya harus optimal.
Proses dari penyusunan anggaran yang terjadi sebelum tahun atau periode
perusahaan berjalan.
Anggaran pada dasarnya
merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang
efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu
tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.
B.
Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Definisi
Anggaran
2. Memaparkan Hakikat
Anggaran
3. Menganalisis Hubungan
dengan Perencanaan Strategis
4. Menjelaskan Perbedaan
dengan Prediksi
5. Menjelaskan Kegunaan
Anggaran
6. Merincikan Isi dari
Anggaran Operasi
7. Memaparkan serta
menjelaskan Proses Penyusunan Anggaran
C.
Tujuan Umum
- Anggaran sebagai alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial ekonomi
- Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang
- Anggaran diperlukan sebagai alat untuk menunjukkan pertanggung jawaban pemerintah terhadap rakyat
BAB II
PEMBAHASAN
PENYUSUNAN
ANGGARAN
Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari
rencana strategi yang telah ditetapkan.
Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan
rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk
kurun waktu tertentu.
Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara
kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun.
1.
Definisi Anggaran
Dalam
pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan tujuan dan
sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan
sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat
dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses
penyusunan anggaran. Adapun pengertian anggaran menurut Gunawan Adisaputro dan
Marwan Asri (1989 : 6), adalah sebagai berikut :
“Suatu pendekatan yang
formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.
Pada dasarnya
anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat membantu mempererat
kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan dan merealisasikan rencana saja,
tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan
keserasian tujuan diantara para manajer dan bawahannya. Menurut Mulyadi (1993 :
438), anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk
membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan.
Dengan
anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan. Tanpa anggaran, dalam jangka pendek
perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak
terkendali (at any cost).
Lebih jelas
lagi Munandar (2001 : 1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai
berikut :
“Suatu rencana yang
disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang
dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu
(periode) tertentu yang akan dating.”
Dari pengertian tersebut,
anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :
1. Rencana
Yaitu suatu penentuan
terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu
yang akan dating.
2. Meliputi
Yaitu mencakup semua
jegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam
perusahaan.
3. Dinyatakan dalam unit
moneter
Yaitu unit (kesatuan)
yangdapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.
Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit “rupiah”.
4. Jangka waktu tertentu
yang akan datang
Yaitu menunjukkkan bahwa
anggaran berlaku untuk massa yang akan dating. Ini berarti Apa yang dimuat di
dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi serta apa
yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Dari pengertian anggaran
yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui bahwa anggaran merupakan hasil
kerja (out put) terutama berupa taksiran-taksiran yang akan dilaksanakan di
waktu yang akan dating. Karena suatu anggaran merupakan hasil kerja (out put),
maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur
dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar ( 2001 : 16) menjelaskan
proses kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai berikut :
1. Pengumpulan data dan
informasi yang diperlukan untuk menyususn anggaran.
2. Pengelolaan dan penganalisaan data dan
informasi tersebut untuk mengadakan taksiran-takisiran dalam rangka menyusun
anggaran.
3. Menyusun anggaran serta
meyajikannya secara teratur dan sistematis .
4. Pengkoordinasian
pelaksanaan anggaran.
5. Pengumpulan data dan
informasi untuk keperluan pengawasan kerja.
6. Pengolahan
dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh
kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian terhadap kerja yang
telah dilaksanakan.
Berdasarkan
definisi-definisi dan pengertian anggaran dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahwa
anggaran harus bersifat formal, artinya anggaran disusun dengan sengaja dan
bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
2. Bahwa
anggaran harus bersifat sistematis, artinya anggaran disusun dengan berurutan
dan berdasarkan logika.
3. Bahwa suatu
saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan.
4. Bahwa
keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi
manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
2.
Hakikat Anggaran
Anggaran merupakan alat
penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam
organisasi. Suatu anggaran operasi
biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang
direncanakan untuk tahun itu. Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Anggaran mengestimasikan potensi laba dari
unit bisnis tersebut.
2. Dinyatakan
dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah
non moneter.
3. Biasanya
meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran per tahun-misalnya,
perusahaan busana biasanya memiliki anggaran musim gugur dan anggaran musim
semi.
4. Merupakan
komitmen manajemen; manajer setuju untuk menerima langsung tanggung jawab atas
pencapaian tujuan-tujuan anggaran.
5. Usulan
anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari
pembuat anggaran.
6. Setelah disetujui,
anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
7. Secara berkala,
kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis
serta dijelaskan.
3.
Hubungan dengan
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis
adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa program yang
harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Baik
perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, namun
jenis aktivitas perencanaannya adalah berbeda antara kedua proses tersebut.
Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara perencanaan
strategis fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun.
Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka
kerja dalam mana anggaran tahunan dikembangkan. Suatu anggaran, intinya, merupakan
potongan satu tahun dari rencana strategis organisasi.
Perbedaan lain antara
rencana srategis dan anggaran adalah bahwa rencana srategis intinya terstuktur
berdasakan lini produk atau program lain, sementara anggaran terstruktur
berdasarkan pusat tanggung jawab.
4.
Perbedaan dengan Prediksi
Anggaran berbeda dengan
prediksi dalam beberapa hal. Suatu anggaran adalah suatu rencana manajemen,
dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pembuat
anggaran-manajer yang menyusun anggaran-guna membuat kegiatan nyata sesuai
dengan rencana; suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang mungkin
terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya
untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi. Berbeda dengan
anggaran, suatu prediksi memiliki karakteristik sebagau berikut:
1. Suatu prediksi bisa
dinyatakan atau tidak dinyatakan dalam istilah moneter.
2. Dapat untuk periode
waktu kapan pun.
3. Pembuat
prediksi tidak menerima tanggung jawab untuk memenuhi hasil yang diprediksikan.
4. Prediksi biasanya tidak
disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi.
5. Suatu
prediksi diperbaharui segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya
suatu perubahan dalam kondisi.
6. Varians dari prediksi
tidak Dianalisis secara formal maupun berkala.
Suatu contoh prediksi
adalah prediksi yang dibuat oleh kantor bendahara untuk membantu perencanaan
keuangan. Prediksi semacam itu meliputi estimasi pendapatan, beban, dan pos-pos
lain yang mempengaruhi arus kas. Tetapi, bendaharawan tidak memiliki tanggung
jawab untuk membuat agar penjualan, beban, atau pos-pos lain sesuai dengan
prediksi tersebut. Prediksi keuangan tidak dijelaskan ke manajemen puncak;
prediksi tersebut dapat berubah secara mingguan atau harian, tanpa persetujuan
dari wewenang yang lebih tinggi; dan biasanya varians antara kenyataan dan
prediksi tidak dianalisis secara sistematis.
Dari sudut pandang
manajemen, prediksi keuangan hanya merupakan alat perencanaan saja, sementara
anggaran adalah alat perencanaan maupun pengendalian. Semua anggaran mencakup
elemen-elemen prediksi, dalam hal mana pembuat anggaran tidak dapat dimintai
pertanggungjawabannya atas peristiwa-peristiwa tertentu yang dapat mempengaruhi
kemampuan mereka untuk mencapai tujuan yang dianggarkan. Akan tetapi, jika
pembuat anggaran dapat mengubah anggaran tersebut setiap kuartalnya tanpa
persetujuan formal, maka dokumen tersebut pada dasarnya merupakan suatu
prediksi dan bukan anggaran yang sesungguhnya. Dokumen tersebut tidak dapat
digunakan untuk evaluasi dan pengendalian, karena pada akhir tahun, hasil yang
sebenarnya akan selama sama dengan anggaran yang direvisi.
5.
Kegunaan Anggaran
Penyusunan anggaran
operasi mempunyai empat tujuan utama: (1) untuk menyesuaikan rencana strategis;
(2) untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi;
(3) untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk mengotorisasi jumlah
yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk menginformasikan kepada mereka
mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka, dan; (4) untuk memperoleh
komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual manajer.
1. Menyelaraskan dengan
Rencana Strategis
Rencana strategis
mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut: dibuat pada awal tahun,
dikembangkan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia pada saat itu,
penyusunan melibatkan relatif sedikit manajer, dan dinyatakan dalam istilah
yang relatif luas. Anggaran tersebut, yang diselesaikan sebelum permulaan tahun
anggaran, memberikan peluang untuk menggunakan informasi terakhir yang tersedia
dan didasarkan pada penilaian manajer di semua tingkatan dalam organisasi.
2. Koordinasi
Setiap manajer pusat
tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.
Selanjutnya, ketika staf merangkai potongan-potongan tersebut menjadi suatu
rencana keseluruhan, maka inkosistensi mungkin muncul. Penyebab yang paling
umum adalah adanya kemungkinan bahwa rencana dari organisasi produksi tidak
konsisten dengan volume penjualan yang direncanakan, baik secara total maupun
untuk lini produksi tertentu. Dalam organisasi produksi, rencana pengiriman
atas produk jadi mungkin tidak konsisten dengan rencana-rencana pabrik atau
departemen di dalam pabrik untuk menyediakan komponen bagi produk-produk
tersebut.
3. Penugasan tanggung
Jawab
Anggaran yang telah
disetujui seharusnya memperjelas tanggungjawab dari setiap manajer. Anggaran
tersebut juga memberikan wewenang kepada para manager pusat tanggung jawab guna
membelanjakan sejumlah tertentu uang untuk tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih tinggi.
4. Dasar untuk evaluasi
Kinerja
Anggaran mencerminkan
suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya. Oleh karena itu, anggaran
menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja aktual dapat dinilai. Komitmen
tersebut dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah. Namun
demikian, anggaran merupakan titik awal yang terbaik dalam menilai kinerja.
Anggaran menugaskan tanggung jawab pada ke setiap pusat tanggung jawab
organisasi.
6.
Isi dari Anggaran Operasi
Tampilan dibawah ini merupakan isi dari anggaran
operasi yang umum dan membedakannya dengan jenis lain dari dokumen perencanaan
: rencana strategis dan anggaran modal, anggaran kas, dan anggaran neraca.
Jumlahnya adalah jumlah rupiah yang direncanakan untuk tahun itu, bersama-sama
dengan jumlah kuantitatif, seperti jumlah kepala (misalnya: jumlah pegawai) dan
penjualan dalam unit.
Rencana Strategis
Anggaran Operasi
Anggaran Modal
Pendapatan dan beban untuk tiap program utama
Tidak
perlu bagi pusat tanggung jawab
Rincian tidak sebanyak seperti dalam anggaran operasi
Lebih
banyak beban yang bersifat variabel
Untuk
beberapa tahun
Jumlah totalnya sama dengan anggaran operasi
Untuk
organisasi secara keseluruhan dan untuk tiap unit bisnis
Diklasifikasikan berdasarkan pusat tanggung jawab
Umumnya meliputi:
-Pendapatan
-Biaya Produksi dan
penjualan
-Beban pemasaran
-Beban logistic
-Umum dan administrative
-Penelitian dan
Pengembangan
-Pajak Penghasilan
-Laba bersih
Beban
dapat bersifat:
-Fleksibel
-Diskresioner
-Komitmen
Untuk
waktu satu tahun yang dibagi per bulan atau per kuartal
Jumlah totalnya sama dengan rencan strategis (kecuali direvisi)
Masing-masing proyek modal yang utama didaftarkan secara terpisah
Total
pengeluaran proyek per kuartal
Kategori Anggaran Operasi
Dalam organisasi yang relatif
kecil, terutama yang tidak mempunyai unit bisnis, keseluruhan anggaran mungkin
hanya setebal satu halama saja. Dalam organisasi yang relative besar, ada
halaman ringkasan dan halaman-halaman lain yang berisi rincian dari unit
bisnis, ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban umum dan
administratif.
1. Anggaran Pendapatan
Anggaran pendapatan berisi proyek
penjualan unit dikalikan dengan harga jual yang diperkirakan. Dari semua elemen
anggaran laba, anggaran pendapatan adalah yang paling penting, tetapi juga
merupakan elemen yang dipengaruhi ketidakpastian paling besar.
2. Anggaran biaya Produksi
dan biaya Penjualan
Anggaran biaya yang dikembangkan oleh
manajer produksi mungkin saja tidak untuk kuantitas produk yang sama seperti
yang ditunjukkan dalam anggaran penjualan; perbedaan tersebut menunjukkan
tambahan atas atau pengurangan dari persediaan barang jadi. Tetapi, harga pokok
penjualan yang dilaporkan dalam anggaran ringkasan adalah biaya standar dari
produk yang dianggarkan akan dijual.
3. Beban Pemasaran
Beban pemasaran adalah beban yang
dikeluarkan untuk memperoleh penjualan. Sebagian besar dari jumlah yang
tercantum dalam anggaran mungkin telah dikomitmen sebelum tahun tersebut
dimulai. Jika anggaran tersebut adalah untuk suatu organisasi penjualan yang
terdiri dari sejumlah tertentu kantor penjualan dengan jumlah karyawan
tertentu, maka rencana-rencana untuk membuka ataupun menutup kantor penjualan
dan untuk merektrut maupun melatih karyawan baru haruslah direncanakan jauh
sebelum dimulainya tahun anggaran yang bersangkutan.
4. Beban logistik
Beban logistik biasanya dilaporkan
secara terpisah dari beban untuk mendapatkan pesanan. Beban-beban tersebut
mencakup entry pesanan, pergudangan dan pengambilan pesanan, transportasi ke
konsumen, dan penagihan piutang. Secara konseptual, beban-beban ini memiliki
perilaku yang lebih serupa dengan biaya produksi daripada biaya pemasaran;
yaitu, banyak daripadanya yang merupakan biaya teknik. Kendati demikian, banyak perusahaan yang
memasukkan beban-beban tersebut dalam anggaran pemasaran, karena beban tersebut
cenderung menjadi tanggung jawab dari organisasi pemasaran.
5. Beban Umum dan
Administratif
Ini merupakan beban dari unit-unit
staf, baik di kantor pusat maupun di unit bisnis. Secara keseluruhan, beban-beban
ini merupakan biaya diskresioner, walaupun beberapa komponennnya (seperti biaya
pembukuan dalam departemen akuntansi) merupakan biaya teknik.
6. Beban Penelitian dan
Pengembangan
Anggaran penelitian dan pengembangan
(litbang) menggunakan salah-satu dari dua pendekatan, atau kombinasi dari
keduanya. Dalam pendekatan pertama, jumlah total merupakan fokusnya. Jumlah
tersebut mungkin merupakan tingkat pengeluaran saat ini yang disesuaikan dengan
inflasi; ataupun jumlah yang lebih besar, dengan keyakinan bahwa lebih banyak
uang yang dapat dibelanjakan pada waktu yang baik, jika perusahaan
memperkirakan suatu peningkatan dalam pendapatan penjualan atau jika terdapat
peluang yang baik untuk mengembangkan suatu produk atau proses baru secara
signifikan.
7. Pajak Penghasilan
Walaupun baris paling bawah adalah
pendapatan setelah pajak penghasilan, beberapa perusahaan tidak
mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan anggaran untuk unit bisnis.
Hal ini disebabkan karena kebijakan pajak penghasilan ditetapkan kantor pusat.
Anggaran-anggaran lain
Meskipun fokus utama adalah pada penyusunan anggaran
operasi, anggaran yang lengkap juga meliputi anggaran modal, anggaran neraca,
dan anggaran laporan arus kas.
1. Anggaran Modal
Anggaran modal menyatakan
proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah sekaligus untuk
proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan tingkat yang lebih
tinggi. Anggaran ini biasanya disusun secara terpisah dari anggaran operasi dan
oleh orang yang berbeda.
2. Anggaran Neraca
Anggaran neraca
menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup dalam
anggaran operasi maupun anggaran modal. Secara keseluruhan, anggaran neraca
bukanlah alat pengendalian manajemen, namun beberapa bagiannya memang bermanfaat
untuk pengendalian.
3. Anggaran laporan Arus
Kas
Anggaran laporan arus kas
menunjukkan berapa banyak yang yang dibutuhkan selama tahun tersebut yang akan
dipasok laba ditahan dan berapa banyak, jika ada, yang harus diperoleh dari
pinjaman atau dari sumber-sumber luar lainnya. Hal ini, tentunya, adalah
penting untuk perencanaan keuangan.
4. Manajemen Berdasarkan
Tujuan
Tujuan keuangan dimana
manajer bertanggung jawab untuk mencapainya selama tahun anggaran ditetapkan
dalam anggaran yang telah dijelaskan di atas. Implisit dalam jumlah anggaran
juga terdapat tujuan-tujuan tertentu: membuka kantor penjualan baru,
memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan, memasang sistem
komputer baru, dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi
eksplisit. Proses melaksanakan hal-hal tersebut disebut sebagai manajemen
berdasarkan tujuan (Management by objective
MBO).
7.
Proses Penyusunan Anggaran
1. Organisasi
Departemen Anggaran dan
Komite Anggaran
Departemen anggaran
biasanya melapor ke kontroler korporat, menangani arus informasi dari sistem
pengendalian manajemen. Komite anggaran terdiri dari anggota-anggota manajemen
senior, seperti Chief Executive Officer (CEO), Chief Operating Officer (COO),
dan Chief Financial Officer (CFO). Komite tersebut meninjau dan menyetujui atau menyesuaikan
masing-masing anggaran.
2. Penerbitan Pedoman
Langkah pertama dalam
proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur
penyusunan anggaran, untuk disebarkan ke semua manajer. Pedoman ini adalah yang
dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai
dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja
perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.
3. Usulan Awal Anggaran
Menggunakan pedoman
tersebut, manajer pusat tanggung jawab, dibantu dengan stafnya, mengembangkan
permintaan anggaran, Karena sebagian besar pusat tanggung jawab akan memulai
tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan sumber daya lain yang sama
seperti yang mereka miliki saat ini, maka anggaran ini didasarkan pada
tingkatan yang ada, yang dikemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman.
4.Negosiasi
Pembuat anggaran
mendiskusikan usulan anggaran dengan atasannya. Ini merupakan inti dari proses
tersebut. Alasan cenderung untuk menilai validitas dari tiap penyesuaian.
5. Tinjauan dan
Persetujuan
Usulan anggaran diajukan
melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Ketika usulan
tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis mengumpulkan potongan-potongan
tersebut bersama-sama dan memeriksa totalnya. Sebagian, analisis mempelajari
konsistensi-misalnya, apakah anggaran produksi konsisten dengan rencana volume
penjualan? Persetujuan terakhir direkomendasikan oleh komite anggaran kepada
CEO. CEO juga menyerahkan anggaran yang
telah disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan. Hal ini terjadi pada bulan
Desember, tepat sebelum awal tahun anggaran.
PENGERTIAN SISTEM
PENGENDALIAN ANGGARAN
Suatu sistem pengendalian
perusahaan dengan menggunakan anggaran sebagai alatnya. Pengendalian adalah
upaya untuk menjamin agar sasaran perusahaan tercapai dan anggaran dipakai
sebagai patokan untuk menentukan arah. Jadi, dalam pengendalian anggaran, yang
dikendalikan bukan anggarannya, melainkan perusahaan. Anggaran hanya merupakan
alat belaka.
Untuk mencapai sasaran,
perusahaan harus melakukan perencanaan, dan anggaran merupakan bagian dari
perencanaan tersebut. Untuk mengetahui letak sistem pengendalian anggaran dalam
rangka perencanaan, kita harus terlebih dahulu memahami arti perencanaan itu
sendiri.
Advertisement
Perencanaan adalah proses
pengambilan keputusan mengenai sasaran yang dituju, serta cara atau strategi
untuk mencapai sasaran tersebut. Sebagai pedoman dalam memilih strategi untuk
mencapai sasaran, harus ditetapkan terlebih dahulu kebijakan, yaitu
batasan-batasan atau ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam memilih
strategi. Penetapan strategi dalam rangka mencapai sasaran jangka panjang
disebut perencanaan jangka panjang dan perencanaan dalam rangka pelaksanaan
strategi disebut program kerja, yang biasanya meliputi kurun waktu 1 tahun,
sehingga sering pula disebut rencana tahunan. Anggaran merupakan penerjemahan
program kerja ini ke dalam nilai uang.
Program fcerja dapat disusun
apabila strategi jangka panjang telah ditetapkan, sedang strategi dapat disusun
apabila sasaran serta kebijakan telah ditetapkan. Selanjutnya anggaran
dipergunakan sebagai alat untuk menjamin agar sasaran jangka pendek maupun
jangka panjang dapat tercapai, yaitu dengan membandingkannya dengan realisasi.
Aspek-aspek dalam Sistem
Pengendalian Anggaran. Di dalam menyusun dan menggunakan ang-garan, harus
diperhatikan empat aspek pokok berikut ini.
1. Organisasi peranggaran. Orang yang bertanggung jawab atas
tersusunnya anggaran adalah pucuk pimpinan, karena dia pulalah yang bertanggung
ja-wab atas tercapainya sasaran perusahaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab
ini, biasanya pucuk pimpinan membentuk suatu Panitia Anggaran, yang anggotanya
terdiri atas pimpinan-pimpinan” bidang pemasaran, produksi, personalia,
keuangan, dan bendaharawan. Panitia Anggaran diketuai oleh pucuk pimpinan dan
sebagai koordinator pelaksana teknis penyusunan anggaran ditunjuk seorang
Kepala Anggaran yang biasanya diambil dari peioOnalia di bidang keuangan, setaraf
dengan manajer keuangan.
Tugas
Panitia Anggaran adalah: menerima dan menilai anggaran yang diajukan oleh
divisi-divisi atau bagian-bagian, serta memberikan saran-saran kepada mereka;
menyelesaikan pertentangan kepentingan antara bagian yang satu dan lainnya;
memberikan saran perubahan serta persetujuan atas rencana anggaran yang
diajukan; menerima, mempelajari dan menganalisis laporan realisasi dengan jalan
membandinoka anggaran dengan realisasinya; memberikan saran tentang
kemungkinan-kemungkinan perubahan kebijak” an serta prosedur anggaran; menyusun
buku pedoman anggaran.
2. Prosedur penyusunan anggaran. Pada dasarnya penyusunan
anggaran dapat dibagi ke dalam tiga ta-hap sebagai berikut: (1) Tahap
perencanaan strategik. Tahap ini berjangka waktu 5 tahun atau lebih, dan
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (a) peninjauan umum tentang
perkembangan jenis industri perusahaan yang bersangkutan, baik secara nasional
maupun internasional.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Anggaran merupakan
implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah ditetapkan.
Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk
pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu.
Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit
moneter untuk periode satu tahun.
Karakteristik Anggaran :
- Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit usaha
- Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun satuan keuangan tersebut dibantu dengan data non keuangan (misal jumlah unit yang dijual atau diproduksi)
- Anggaran umumnya meliputi periode satu tahun
- Anggaran merupakan komitmen manajemen
- Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari penyusun anggaran
- Anggaran yang telah disusun hanya dapat dirubah jika terjadi kondisi khusus
- Secara periodik, dilakukan analisis selisih antara anggaran dengan sesungguhnya dan dijelaskan
Kegunaan anggaran :
- Memperjelas rencana strategi
- Membantu koordinasikan kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi
- Melimpahkan tanggung jawab kepada manajer
- Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penilaian kinerja manajer
Isi anggaran :
- Anggaran pendapatan
- Anggaran Biaya produksi dan Biaya penjualan
- Anggaran biaya pemasaran
- Anggaran Biaya Adiministrasi dan Umum
- Anggaran litbang
- Anggaran lainnya : anggaran modal, anggaran neraca, anggaran aliran kas
Proses penyusunan anggaran :
- Menerbitkan pedoman penyusunan anggaran oleh staf anggaran yang disetujui manajer puncak
- Membuat proposal anggaran permulaan oleh masing2 manajer pusat pertanggungjawaban
- Negosiasi, yaitu mendiskusikan anggaran yang diusulkan
- Slack, yaitu perbedaan Karena menurunkan tingkat penjualan atau menaikkan biaya
- Review dan persetujuan oleh CEO/ Dewan direktur
- Revisi anggaran, baik secara sistematis maupun kondisi khusus
DAFTAR PUSTAKA
Robert N.Anthony Vijay Govindarajan. Management
Control System, penerbit Salemba Empat,2005.
Anthony, Robert N. The Management Control Function.
Boston: Harvard Business School Press, 1989.
Kaplan, Robert, dan David Norton. Balanced Scorecard.
Boston: Harvard Business School Press, 1996.
No comments:
Post a Comment